
Mitos vs Fakta: Kebenaran di Balik Cara Memasak yang Selama Ini Dipercaya
Memasak adalah kegiatan sehari-hari yang seringkali dilakukan raja zeus situs terpercaya berdasarkan kebiasaan atau nasihat turun-temurun. Namun, tidak semua informasi yang beredar tentang cara memasak terbukti benar secara ilmiah. Banyak mitos yang masih dipercaya, padahal faktanya justru berbeda. Mari kita kupas beberapa mitos dan fakta seputar teknik memasak yang sering diperdebatkan.
1. Mitos: Memasak Sayuran Menghilangkan Semua Nutrisinya
Fakta: Tidak sepenuhnya benar.
Banyak orang percaya bahwa memasak sayuran akan menghilangkan semua vitamin dan mineral di dalamnya. Faktanya, beberapa nutrisi justru lebih mudah diserap tubuh setelah dimasak. Contohnya:
-
Wortel: Memasak meningkatkan kadar beta-karoten (provitamin A).
-
Tomat: Proses pemanasan meningkatkan likopen, antioksidan yang bermanfaat melawan kanker.
-
Bayam: Memasak membantu mengurangi asam oksalat yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Namun, metode memasak berpengaruh. Merebus terlalu lama dapat melarutkan vitamin C dan B yang larut air. Untuk mempertahankan nutrisi, gunakan metode seperti mengukus atau menumis sebentar.
2. Mitos: Daging Harus Dicuci Sebelum Dimasak
Fakta: Justru berisiko menyebarkan bakteri.
Banyak orang mencuci daging ayam atau sapi sebelum dimasak dengan alasan menghilangkan kuman. Padahal, air justru dapat menyebarkan bakteri seperti Salmonella dan E. coli ke permukaan lain di dapur.
Solusi:
-
Masak daging hingga suhu internal yang aman (74°C untuk ayam, 63°C untuk daging sapi).
-
Gunakan talenan terpisah untuk daging mentah dan cuci tangan setelah memegangnya.
3. Mitos: Minyak Zaitun Tidak Boleh Dipanaskan karena Mudah Terbakar
Fakta: Minyak zaitun extra virgin memiliki titik asap rendah, tetapi minyak zaitun biasa bisa digunakan untuk memasak.
Minyak zaitun extra virgin (EVOO) memiliki titik asap sekitar 160-190°C, sehingga kurang ideal untuk menggoreng dalam suhu tinggi. Namun, minyak zaitun biasa (refined olive oil) memiliki titik asap lebih tinggi (sekitar 240°C) dan aman digunakan untuk menumis atau memanggang.
Tips:
-
Gunakan EVOO untuk salad atau masakan suhu rendah.
-
Untuk menggoreng, pilih minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak kelapa atau minyak alpukat.
4. Mitos: Garam Membuat Daging Menjadi Keras
Fakta: Garam justru membantu melembutkan daging jika digunakan dengan benar.
Banyak orang menghindari menggarami daging sebelum dimasak karena takut teksturnya menjadi alot. Faktanya:
-
Garam menarik kelembapan pada awalnya, tetapi jika didiamkan (30 menit hingga semalam), garam membantu melarutkan protein dan membuat daging lebih empuk.
-
Jangan menambahkan garam terlalu awal pada daging giling karena bisa membuatnya keras.
Tips: Untuk steak, bumbui dengan garam 40 menit sebelum dimasak atau tepat sebelum dimasak.
5. Mitos: Memasak dengan Microwave Menghilangkan Nutrisi
Fakta: Microwave justru salah satu cara terbaik mempertahankan nutrisi.
Microwave memanaskan makanan dengan gelombang pendek yang cepat, sehingga waktu pemasakan lebih singkat dibanding metode lain. Nutrisi seperti vitamin C dan B yang rentan panas lebih terjaga.
Kekurangan:
-
Tekstur makanan bisa berubah (misalnya, sayur menjadi lembek).
-
Pemanasan tidak merata jika tidak diaduk.
BACA JUGA: Makanan Tradisional: Pengertian dan Macam-macamnya di Setiap Daerah
6. Mitos: Alkohol dalam Masakan Menguap Semua Setelah Dimasak
Fakta: Tidak sepenuhnya hilang, tergantung lama dan cara memasak.
Banyak resep menggunakan wine atau bir untuk menambah rasa. Namun, alkohol tidak sepenuhnya menguap:
-
30 menit memasak: Sekitar 35% alkohol tersisa.
-
1 jam memasak: 25% masih ada.
-
2,5 jam memasak: 5% alkohol tertinggal.
Solusi: Jika ingin menghindari alkohol, gunakan kaldu atau cuka sebagai pengganti.
7. Mitos: Membalik Daging Berkali-kali Membuatnya Kering
Fakta: Justru sering dibalik membuat daging lebih juicy.
Selama ini dipercaya bahwa daging (steak/burger) hanya boleh dibalik sekali agar tetap juicy. Penelitian dari Serious Eats membuktikan bahwa membalik daging setiap 30 detik menghasilkan pemasakan lebih merata dan kelembapan terjaga.
Kesimpulan
Banyak mitos memasak yang ternyata tidak sepenuhnya benar. Memahami fakta ilmiah di balik teknik memasak akan membantu kita mengoptimalkan rasa, nutrisi, dan keamanan makanan. Selalu cari informasi dari sumber terpercaya dan jangan ragu bereksperimen di dapur!